PT Pertamina (Persero) mengumumkan peningkatan penjualan produk non-subsidi pada tahun 2024. Kenaikan ini meliputi bahan bakar minyak (BBM) dan produk lainnya. Perusahaan menghubungkan keberhasilan ini dengan strategi digitalisasi yang tepat sasaran untuk produk subsidi.
Digitalisasi distribusi BBM dan LPG subsidi telah mencapai 100 persen. Hal ini memastikan penyaluran bantuan sosial tepat pada target penerima manfaat.
Daftar Baca
Digitalisasi Subsidi Tepat Sasaran
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyatakan bahwa Pertamina Patra Niaga telah berhasil mendigitalisasi seluruh proses distribusi Biosolar dan LPG 3 kg.
Menurut Simon, digitalisasi ini memperkuat rantai pasokan dan keandalan aset operasional. Sistem digital memastikan subsidi tepat sasaran, meningkatkan efisiensi dan transparansi distribusi.
Lonjakan Penjualan Produk Non-Subsidi
Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, A. Salyadi Dariah Saputra, memaparkan peningkatan penjualan produk non-subsidi. Persentase penjualan meningkat dari 37 persen menjadi 41 persen.
Peningkatan ini sejalan dengan keberhasilan digitalisasi subsidi. Proses digitalisasi menunjukan angka 100 persen untuk Biosolar dan LPG 3 kg, serta 99,9 persen untuk Pertalite.
Produk BBM non-subsidi Pertamina meliputi Pertamax, Pertamax Green, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite. Sedangkan untuk LPG, ada Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg.
Rekor Penjualan dan Keuntungan Pertamina
Pertamina Patra Niaga mencatat rekor penjualan BBM tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 105 juta kiloliter (KL). Angka ini menunjukkan peningkatan sekitar 6 persen dibandingkan tahun 2023.
Perusahaan juga berhasil mempertahankan pangsa pasar ritel JBU di angka 96,1 persen. Hal ini didukung oleh lebih dari 15.000 titik ritel BBM dan 250.000 titik pangkalan LPG di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2024, Pertamina meraih laba bersih Rp 45,9 triliun. Pendapatan konsolidasi mencapai USD 75,33 miliar atau sekitar Rp 1.194 triliun.
Capaian positif ini merupakan hasil dari optimalisasi proses bisnis di tengah tantangan yang ada. Pertamina mampu menjaga kinerja keuangan yang solid di semua lini bisnis.
Strategi Keberlanjutan Pertamina
Ke depannya, Pertamina berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan solusi energi berkelanjutan. Perusahaan optimis dapat mencapai target dan berkontribusi pada ketahanan energi nasional.
Dengan fokus pada peningkatan layanan publik dan pertumbuhan perusahaan, Pertamina berupaya untuk terus berinovasi. Komitmen ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Secara keseluruhan, keberhasilan Pertamina di tahun 2024 menunjukkan strategi yang efektif dalam mengelola bisnis dan menyalurkan subsidi. Kombinasi digitalisasi dan optimalisasi operasional menjadi kunci kesuksesan perusahaan dalam mencapai rekor penjualan dan keuntungan yang signifikan. Ke depannya, komitmen terhadap keberlanjutan dan inovasi akan menjadi pendorong utama pertumbuhan Pertamina.