PT Pertamina (Persero) mengumumkan susunan baru jajaran Komisaris dan Direksi pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024, 12 Juni 2025.
Perubahan ini melibatkan reposisi internal dan penunjukan tokoh strategis, termasuk dari unsur pemerintahan.
Pergantian Wakil Komisaris Utama Pertamina: Todotua Pasaribu Menggantikan Dony Oskaria
Salah satu perubahan signifikan adalah pengangkatan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Todotua Pasaribu, sebagai Wakil Komisaris Utama (Wakomut).
Ia menggantikan Dony Oskaria. Pengangkatan ini dinilai sebagai penyesuaian struktural dalam konteks transformasi pengelolaan BUMN melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa pengangkatan ini merupakan kewenangan pemegang saham.
Posisi strategis Todotua di pemerintahan dinilai relevan dengan arah kebijakan Pertamina ke depan. Hal ini memperkuat sinergi antara Pertamina dan pemerintah.
Todotua Pasaribu dilantik sebagai Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM pada 21 Oktober 2024 oleh Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Perubahan kepemilikan saham Pertamina, yang kini dipegang Kementerian BUMN dan Danantara, juga menjadi faktor pertimbangan dalam perubahan ini.
Rombakan Jajaran Direksi Pertamina: Wajah Baru dan Posisi Strategis
RUPS Pertamina 2025 juga merombak sejumlah posisi direksi.
Oki Muraza, figur penting dalam pengembangan teknologi dan inovasi di BUMN energi, kini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama.
Jaffee Arizon Suardin ditunjuk sebagai Direktur Logistik dan Infrastruktur.
Agung Wicaksono menjadi Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis.
Andy Arvianto diangkat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, menggantikan M. Erry Sugiharto yang kini menjabat Direktur Penunjang Bisnis.
Direktur Utama Pertamina tetap dijabat oleh Simon Aloysius Mantiri.
Komisaris Independen Baru dan Profilnya: Nanik S Deyang
RUPS juga menetapkan Nanik S Deyang sebagai komisaris independen.
Nanik S Deyang, seorang jurnalis senior, kini juga menjabat sebagai Wakil I Badan Pengentasan Kemiskinan periode 2024-2029.
Beliau juga Wakil Ketua Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), yayasan yang didirikan Presiden Prabowo Subianto.
Pengalaman dan latar belakangnya yang beragam diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi Pertamina.
Secara keseluruhan, perubahan di jajaran Komisaris dan Direksi Pertamina ini mencerminkan upaya adaptasi dan transformasi perusahaan untuk menghadapi tantangan masa depan, serta memperkuat sinergi dengan pemerintah. Komposisi baru ini diharapkan mampu membawa Pertamina menuju kinerja yang lebih optimal dan berkelanjutan.