preloader

Tol Sinaksak-Simpang Panei: Medan-Raya Cuma 1,5 Jam! Cepat & Mudah

Tol Sinaksak-Simpang Panei: Medan-Raya Cuma 1,5 Jam! Cepat & Mudah

Proyek pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Kutepat) terus berlanjut. PT Hutama Marga Waskita (Hamawas), sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), saat ini tengah fokus pada penyelesaian Seksi 4, ruas Sinaksak-Simpang Panei.

Sebelumnya, Hamawas telah berhasil menyelesaikan dan mengoperasikan sebagian Seksi 3 (Junction Tebing Tinggi – Interchange Dolok Merawan) dan sebagian Seksi 4 (Interchange Dolok Merawan – Interchange Sinaksak) pada tahun 2024. Kini, fokus pembangunan diarahkan pada penyelesaian Seksi 4 yang tersisa.

Progres Pembangunan dan Target Penyelesaian

Direktur Teknik Hamawas, Jimmy Leonard, melaporkan bahwa progres pembangunan Tol Sinaksak-Simpang Panei sepanjang 28 km telah mencapai 95%. Konstruksi ditargetkan rampung pada September 2025.

Target penyelesaian tersebut diharapkan dapat memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi masyarakat, khususnya selama periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Dengan selesainya ruas tol ini, mobilitas masyarakat akan meningkat signifikan.

Ruas tol ini nantinya akan dilengkapi dengan dua gerbang tol di Sinaksak dan Simpang Panei. Gerbang tol Simpang Panei dirancang untuk mempermudah akses ke ibu kota Kabupaten Simalungun dan memperpendek waktu tempuh menuju Danau Toba, Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Waktu tempuh Medan-Raya yang biasanya memakan waktu 3 jam, diperkirakan akan berkurang menjadi 1,5 jam saja. Ini akan sangat berdampak positif bagi perekonomian dan pariwisata di wilayah tersebut.

Tantangan Konstruksi dan Fitur Jalan Tol

Proses konstruksi dihadapkan pada beberapa tantangan. Kondisi tanah pasir di beberapa area memerlukan penanganan khusus dengan metode soil replacement.

Material pengganti tanah dipilih setelah melalui uji laboratorium untuk memastikan kepadatan dan daya dukung tanah sesuai standar. Selain itu, ditemukan juga area dengan tanah batu keras yang membutuhkan alat berat seperti breaker untuk penggalian.

Jalan Tol Sinaksak-Simpang Panei tidak hanya terdiri dari dua gerbang tol. Infrastruktur pendukung lainnya meliputi dua simpang susun, empat jembatan, dan tujuh overpass.

Lebar jalur jalan tol ini mencapai 3,6 meter dengan dua lajur di setiap arah, menjamin kenyamanan berkendara. Gerbang Tol Simpang Panei menampilkan ikon budaya lokal, Pinar Uluni Horbou (patung kepala kerbau) yang merupakan simbol budaya masyarakat Simalungun.

Konektivitas dan Dampak Ekonomi

Hamawas berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan Seksi 4 ini dengan kualitas terbaik. Dukungan dan doa dari masyarakat sangat diharapkan untuk kelancaran proyek ini.

Tol Sinaksak-Simpang Panei diharapkan tidak hanya meningkatkan konektivitas menuju Danau Toba. Proyek ini juga akan menciptakan lapangan kerja bagi ratusan tenaga kerja lokal dan sekitarnya.

Pembangunan infrastruktur ini diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan aksesibilitas yang meningkat, potensi pariwisata dan ekonomi di wilayah tersebut akan semakin besar.

Secara keseluruhan, penyelesaian Tol Sinaksak-Simpang Panei menandai kemajuan signifikan dalam pengembangan infrastruktur di Sumatera Utara. Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan perekonomian regional.

Related Post

Konsultasi Gratis!
Ingin bisnis Anda tampil di halaman pertama Google? Konsultasikan dengan kami sekarang!