preloader

Trump Pangkas Anggaran AS Rp140 Triliun: Sasaran Mengejutkan?

Trump Pangkas Anggaran AS Rp140 Triliun: Sasaran Mengejutkan?

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengusulkan pemotongan anggaran negara sebesar USD 9,4 miliar (sekitar Rp 153 triliun dengan kurs Rp 16.300 per USD). Angka ini merupakan sebagian kecil dari total anggaran USD 1,7 triliun (sekitar Rp 27.710 triliun) yang telah disetujui Kongres untuk tahun fiskal yang berakhir 30 September 2025. Pemotongan ini merupakan bagian dari upaya Gedung Putih untuk memangkas pengeluaran yang dianggap tidak sesuai prioritas nasional.

Rencana pemotongan ini telah diajukan dan kini menunggu persetujuan DPR dan Senat. Jika tidak disetujui, maka alokasi dana yang sudah ada akan tetap berlaku. Upaya penghematan ini diklaim terinspirasi oleh pendekatan manajemen efisiensi ala Elon Musk.

Sasaran Utama: Pemotongan Dana Media Publik

Pemotongan terbesar dalam usulan ini adalah pengurangan pendanaan untuk Corporation for Public Broadcasting. Trump meminta penghapusan pendanaan hampir USD 1,1 miliar untuk dua tahun anggaran mendatang. Dana ini biasanya digunakan untuk mendukung stasiun televisi dan radio publik di seluruh AS, termasuk NPR dan PBS.

Gedung Putih beralasan bahwa media publik dianggap bias secara politik dan karenanya bukan pengeluaran penting. Namun, kritik muncul karena sekitar dua pertiga dari dana tersebut digunakan oleh lebih dari 1.500 stasiun lokal, banyak di antaranya berada di daerah pedesaan dan sangat bergantung pada dana publik untuk beroperasi.

Anggota DPR dari Partai Republik, Mark Amodei dari Nevada, menekankan dampak signifikan pemotongan ini bagi stasiun-stasiun kecil di daerah, bukan hanya stasiun besar di kota-kota metropolitan. Organisasi stasiun publik lokal juga memperingatkan potensi penghentian layanan penting seperti siaran peringatan darurat, program pendidikan, dan siaran olahraga sekolah.

Pemotongan Bantuan Kesehatan Global: Dampak terhadap Program Penting

Usulan pemotongan juga mencakup pengurangan sekitar USD 900 juta dari program kesehatan global. Rinciannya meliputi pengurangan USD 500 juta untuk program penyakit menular dan kesehatan ibu-anak, serta USD 400 juta untuk program penanggulangan HIV/AIDS.

Pemerintah berdalih beberapa program bantuan tersebut mendanai inisiatif yang tidak sejalan dengan kepentingan AS, termasuk program kesehatan reproduksi, kesetaraan gender, dan kegiatan LGBTQI+. Mereka menegaskan pemotongan tidak akan mengganggu layanan kesehatan esensial.

Namun, pandangan ini dibantah oleh para kritikus. Catholic Relief Services dan lembaga kemanusiaan lainnya mendesak Kongres menolak usulan ini, memperingatkan bahwa jutaan nyawa bergantung pada bantuan tersebut. Program PEPFAR, misalnya, yang diluncurkan pada 2003 telah menyelamatkan lebih dari 26 juta jiwa dan pemotongan terhadapnya menimbulkan kekhawatiran besar.

Pemangkasan Dana Pengungsi dan Bantuan Pembangunan: Prioritas yang Dipertanyakan

Trump juga mengusulkan pengurangan USD 800 juta untuk program pengungsi dan bantuan kemanusiaan darurat. Dana ini antara lain digunakan untuk bantuan air bersih, sanitasi, dan reunifikasi keluarga bagi pengungsi.

Pemerintah berpendapat pendanaan ini bisa dibagi lebih merata dengan donor internasional, sehingga pemotongan akan menghemat uang pajak. Hampir separuh dari total pemotongan (USD 4,2 miliar) ditargetkan pada dua program pembangunan ekonomi dan masyarakat sipil di negara berkembang: Bantuan Pembangunan USAID (USD 2,5 miliar) dan Dana Dukungan Ekonomi Departemen Luar Negeri (USD 1,7 miliar).

Gedung Putih menyatakan banyak program pembangunan ini bertentangan dengan nilai-nilai Amerika dan justru memperkuat rezim korup. Namun, keputusan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang prioritas pemerintah AS dalam bantuan internasional dan dampaknya terhadap negara-negara penerima bantuan.

Kesimpulannya, usulan pemotongan anggaran yang signifikan dari Presiden Trump memicu kontroversi dan perdebatan sengit. Meskipun pemerintah berdalih untuk efisiensi dan penghematan, banyak pihak mengkhawatirkan dampak negatif yang akan ditimbulkan terhadap layanan publik, kesehatan global, dan bantuan kemanusiaan. Persetujuan DPR dan Senat akan menentukan nasib usulan pemotongan ini dan dampaknya bagi rakyat Amerika dan dunia.

Related Post

Konsultasi Gratis!
Ingin bisnis Anda tampil di halaman pertama Google? Konsultasikan dengan kami sekarang!