preloader

Atasi Mabuk Udara: 10 Gejala & 3 Fase Penanganan Efektif

Atasi Mabuk Udara: 10 Gejala & 3 Fase Penanganan Efektif

Mabuk udara, atau airsickness, merupakan jenis mabuk perjalanan yang umum terjadi, khususnya pada perjalanan udara. Gejalanya beragam, mulai dari mual ringan hingga muntah hebat berulang kali. Keparahannya dipengaruhi beberapa faktor, termasuk turbulensi, kondisi fisik anak, dan kemampuan beradaptasi tubuh.

Dokter spesialis kedokteran penerbangan RS EMC Cibitung, dr. Andyka Banyu Sutrisno, Sp.Ked.Penerbangan, memberikan panduan lengkap untuk mencegah dan mengatasi mabuk udara pada anak. Penanganan terbagi dalam tiga fase penting: sebelum, saat, dan setelah penerbangan.

Mengenali Gejala Mabuk Udara pada Anak

Orang tua perlu mewaspadai berbagai gejala mabuk udara pada anak. Gejala ini dapat bervariasi, namun beberapa di antaranya cukup umum.

Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain mual, muntah, wajah pucat, keringat dingin, perut tidak nyaman, sakit kepala, pusing, air liur berlebihan, kelelahan ekstrem, dan sering menguap meskipun tidak mengantuk.

Jika anak menunjukkan beberapa gejala ini, terutama jika gejala cukup berat dan berlangsung lama, segera konsultasikan ke dokter.

Pencegahan Mabuk Udara Sebelum Penerbangan

Langkah pencegahan mabuk udara sebelum penerbangan sangat penting untuk kenyamanan perjalanan. Perencanaan yang matang dapat meminimalisir risiko.

  • Pilih tempat duduk di area tengah pesawat, karena lebih stabil. Tempat duduk dekat jendela juga disarankan.
  • Hindari makanan tinggi garam, minyak, dan lemak setidaknya tiga jam sebelum penerbangan. Makanan ringan yang mudah dicerna lebih dianjurkan.
  • Jangan biarkan anak terbang dalam keadaan perut kosong. Berikan camilan ringan sebelum keberangkatan.
  • Pastikan anak terhidrasi dengan baik. Berikan cukup air minum sebelum, selama, dan sesudah penerbangan.
  • Hindari memberikan obat tidur pada anak, karena berpotensi menimbulkan masalah lain. Usahakan anak cukup tidur sebelum perjalanan.
  • Bawalah wewangian atau camilan beraroma kuat seperti jahe atau jeruk. Aroma ini dapat membantu meredakan mual.

Penanganan Mabuk Udara Selama dan Setelah Penerbangan

Selama penerbangan, beberapa langkah dapat dilakukan untuk mengurangi gejala mabuk udara. Perhatian dan tindakan tepat sangat penting.

  • Berikan camilan beraroma kuat jika anak mulai merasa mual. Jahe atau permen dapat membantu.
  • Hindari anak membaca terlalu lama selama penerbangan. Aktivitas lain dapat mengurangi fokus pada gerakan pesawat.
  • Perhatikan asupan air mineral anak selama penerbangan. Dehidrasi dapat memperburuk gejala.
  • Arahkan ventilasi AC ke arah anak dengan aliran angin tidak terlalu kencang. Udara segar dapat membantu.
  • Arahkan anak untuk melihat ke luar pesawat ke arah horizon. Melihat titik yang tetap dapat mengurangi rasa pusing.
  • Berikan distraksi tanpa gerakan mata atau kepala, seperti mendengarkan musik. Hal ini membantu mengalihkan perhatian.
  • Bantu anak mengatur pernapasannya secara pelan dan dalam. Pernapasan yang terkontrol dapat menenangkan.

Setelah penerbangan, pantau kondisi anak selama 24 jam. Waspadai jika anak tidak mau makan atau minum, sangat lemas, atau menunjukkan tanda-tanda komplikasi seperti sindrom sopite (apatis, kantuk berlebihan, sulit berkonsentrasi, mudah marah, gangguan tidur).

Jika gejala tidak membaik atau muncul komplikasi, segera konsultasikan ke dokter spesialis kedokteran penerbangan untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.

Konsultasi dengan spesialis kedokteran penerbangan juga dianjurkan sebelum penerbangan, terutama jika anak memiliki riwayat mabuk udara berat atau kondisi medis tertentu. Dengan pemahaman dan penanganan yang tepat, liburan keluarga tetap bisa menyenangkan tanpa gangguan mabuk udara.

Related Post